Selasa, 05 Oktober 2010

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1 MANUSIA .



           manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
     Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.



2 HAKIKAT MANUSIA .

  PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
  
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a.                    Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
              memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b.                    Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku     
              intelektual dan sosial.
c.                    yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan  
             mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d.                    Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak
             pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e.                    Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
             mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
              untuk ditempati .
f.                     Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
             ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g.                    Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan      
             baik dan jahat.
h.                    Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial,
             bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya   
             tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
2. PSIKOLOGI DAN HUKUM PERKEMBANGAN ANAK (MANUSIA)
        Psikologi adalah suatu ilmu yang menyelidiki serta mempelajari sikap, tingkah laku atau     
  aktivitas-aktivitas di mana sikap, tingkah laku, atau aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi
  hidup kejiwaan. Objek Psikologi adalah Jiwa.
 
Bidang garapan Psikologi :
a.
Psikologi Teoritis

1).
Psikologi Umum

2).
Psikologi Khusus

o        Psikologi Perkembangan
o        Psikologi Kepribadian dan Typologi
o        Psikologi Sosial
o        Psikologi Pendidikan
o        Psikologi Abnormal
b.
Psikologi Praktis

1).
Psikodiagnostik

2).
Psikologi Klinis dan Bimbingan Psikologis

3).
Psikologi Perusahaan

4).
Psikologi Pendidikan

Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :
 
a.
Menurut Aristoteles

1).
0,0-7,0 : masa anak kecil

2).
7,0-14,0 : masa anak

3).
14,0-21,0 : masa remaja


a.
Menurut Mantessori

1).
0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar.

2).
7,0-12,0 : periode rencana abstrak

3).
12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial

4).
18,0- : periode pendidikan tinggi


b.
Menurut Comenius

1).
0,0-6,0 : scola matema

2).
6,0-12,0 : scolavernatulata

3).
12,0-18,0 : scola latina

4).
18,0-24,0 : acodemia


c.
Menurut J.J Rousseau

1)
0,0-2,0 : masa asuhan

2).
2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera

3).
12,0-15,0 : masa pendidikan akal.

4).
15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama


d.
Menurut Oswald Kroch

1).
masa anak-anak

2).
masa bersekolah

3).
masa kematanga.


e
Menurut Elizabeth B. Hurlock

1).
periode pre natal

2).
masa oral

3).
masa bayi

4).
masa anak-anak

5).
masa pubertas

      Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.
 
     Bagi seorang pendidik, mengetahui perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anak sesuai dengan perkembangannya.
3. PERUBAHAN TINGKAH LAKU AKIBAT BELAJAR
Pengertian belajar dapat disimpulka
an penambahan pengetahuan ini di dapat lewat suatu usaha.
3 KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR

sebagai berikut :
a.             Dengan belajar itu belajar itu diharapkan tingkah laku seseorang akan berubah.
b.             Dengan belajar pengetahuan dan kecakapan seseorang akan bertarnbah.
c.             Perubahan tingkah laku

       Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia. Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah terhadap bangsa atau negara lain. Bangsa timur juga amat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan masyarakatnya lebih agamis. Ini sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat.

4 PENGERTIAN BUDAYA
      Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
      “Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-tindakannya.” (Hlm. 2-18 alinea I)
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengan demikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannya tersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.

2.2. Budaya yang Hilang
    Lagu Rasa Sayang-sayange diklaim oleh Pemerintah Malaysia.
Rasa Sayange atau Rasa Sayang-Sayange adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku, Indonesia. Lagu ini merupakan lagu daerah yang selalu dinyanyikan secara turun-temurun sejak dahulu untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan dan sosialisasi di antara masyarakat Maluku.
Lagu ini digunakan oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago)[1], Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.


     bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia karena ia merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi Maluku sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu adalah salah.[2].
Bagaimanapun, bukti tersebut akhirnya ditemukan. ‘Rasa Sayange1′ diketahui direkam pertama kali di perusahaan rekaman Lokananta Solo 1962. [3] Pada tanggal 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais Yatim, mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia [4]. Namun, ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa Malaysia menyebutkan bahwa mereka mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik bersama, maksudnya warisan milik bersama bangsa Melayu, antara Indonesia dan Malaysia[5].
Tentang bukti rekaman “Rasa Sayange”, bukti lagu tersebut direkam oleh PT Lokananta, Solo, Indonesia pada tanggal 1962 dalam piringan hitam Gramophone [6]. Rekaman master dari piringan ini masih disimpan oleh PT Lokananta. Ini dikenal sebagai rekaman pertama terhadap lagu ini. Piringan hitam tersebut didistribusikan sebagai souvenir kepada partisipan Asian Games ke 4 tahun 1962 di Jakarta, dan lagu “Rasa Sayange” adalah salah satu lagu rakyat Indonesia di piringan tersebut, bersama dengan lagu etnis lain Indonesia seperti Sorak-sorak Bergembira, O Ina ni Keke, dan Sengko Dainang.

      Desain Grafis Perak Asli Bali
Rasa terambilnya desain garafis perak asli Bali ini muncul ketika seorang warga bali yang menjaul hasil karyanya ke konsumen luar negeri. Namun tanpa diketahui konsumentersebut malah mematenkan hasil karya tersebut sebagai desain dari luar negeri, sehingga ketika warga Bali ini hendak mengekspor hasil karyanya ternyata dia harus beurusan dengan WTO karena dianggap telah melanggar Trade Related Intellectual Property Rights (TRIPs). Sesungguhnya desain tersebut telah dimiliki dan merupakan warisan dari leluhur masyarakat Bali itu sendiri. Namun ada juga kejadian perebutan hak paten yang terjadi di dalam negeri ini sendiri yang dimana kedua belah pihak telah mematenkan hak ciptanya. Namun salah satu pihak menganggap bahwa karya lainnya merupakan plagiat dari hasil karya yang telah mereka buat.

  Tari Reog Ponorogo dengan Tari Barongan Malaysia
Dikisahkan di dalam Asal Usul Reog Ponorogo telah terjadi pertempuran antara Raja Ponorogo dengan Singa Barong penjaga hutan Lodoyo. Pujangga Anom nama raja itu telah membangunkan dan membuat marah singa tersebut, karena mencuri 150 anak macan dari hutan Lodoyo. Anak-anak macan itu rencananya akan dia gunakan sebagai mas kawin pernikahannya dengan seorang puteri dari Raja Kadiri. Pertempuran antara Pujangga Anom dan singa penjaga hutan Lodoyo kemudian tak terelakkan. Kisah itu lalu menjadi legenda pada rakyat Ponorogo dan sekitarnya tentang keberanian dan ketabahan orang-orang Ponorogo dan diwujudkan dalam bentuk tarian Reog.
Dalam tarian Reog para penari bukan saja menampilkan gerakan-gerakan badan yang mempesona namun juga menyertakan suasana magis. Para penari dipercaya berada dalam keadaaan kesurupan meskipun yang sesungguhnya terjadi mereka mendahului tarian Reog dengan ritual puasa dan semedi. Adegan ketika seorang penari memanggul topeng besar berupa kepala singa yang di atasnya dihiasai dengan bulu merak adalah salah satu contoh kuatnya aroma magis tersebut.
Barongan Malaysia tidak seperti itu dan itulah yang membedakan tarian itu dengan Reog dari Ponorogo. Mungkin tema tariannya agak mirip meskipun harus dikatakan antara keduanya terdapat perberbedaan yang jauh. Namun andai pun dianggap mirip, hal itu hanya terletak pada temanya yang mengusung tema singa atau macan. Tema semacam itu juga bisa dijumpai dalam tarian Sisingaan dari Kuningan Jawa Barat dan Barongsai tarian khas Cina. Dan jika dilihat dari filosofinya, Barongan Malaysia cenderung bernuansa keagaamaan (penyebaran Islam) sementara filosofi Reog adalah keberanian dan ketabahan.

     Tempe yang diklaim oleh WN Jepang
Tercatat ada 19 paten tentang tempe, di mana 13 buah paten adalah milik AS, yaitu: 8 paten dimiliki oleh Z-L Limited Partnership; 2 paten oleh Gyorgy mengenai minyak tempe; 2 paten oleh Pfaff mengenai alat inkubator dan cara membuat bahan makanan; dan 1 paten oleh Yueh mengenai pembuatan makanan ringan dengan campuran tempe. Sedangkan 6 buah milik Jepang adalah 4 paten mengenai pembuatan tempe; 1 paten mengenai antioksidan; dan 1 paten mengenai kosmetik menggunakan bahan tempe yang diisolasi. Paten lain untuk Jepang, disebut Tempeh, temuan Nishi dan Inoue (Riken Vitamin Co. Ltd) diberikan pada 10 Juli 1986. Tempe tersebut terbuat dari limbah susu kedelai dicampur tepung kedele, tepung terigu, tepung beras, tepung jagung, dekstrin, Na-kaseinat dan putih telur.
Makanan Daerah yang tergantikan oleh makanan dari Luar Negeri
Sekarang ini banyak sekali makanan daerah yang tergantikan terutama didaerah pariwisata. Sebenarnya tidak ada kerugian yang akan dialami oleh negara, namun jika dilaihat dari segi lain maka akan merugikan karena para penerus bangsa mendatang mungkin tidak akan tahu apa makanan daerah yang mereka miliki. Penyebab utamanya yaitu danya investor asing yang ingin memajukan perekonomian daerah pariwisata dengan membangun restoran cepat saji ataupun sejenis kedai junkfood. Masyarakat sekarang ini khususnya anak – anak muda, berpikir makanan daerah sudah ketinggalan jaman sehingga mereka berusaha untuk mengikuti tren yang ada. Semua itu tak lain juga akibat dari globalisasi apalagi sarana dan prasarana telah memadai bahkan terpenuhi.






Berikut ini adalah beberapa daftar artefak budaya Indonesia yang diduga dicuri, dipatenkan atau diklaim oleh korporasi asing, oknum warga negara asing, ataupun negara lain:
i. Batik dari Jawa oleh Adidas
ii. Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
iii. Naskah Kuno dari Sumetera Barat oleh Pemerintah Malaysia.                                                                                                       iv. Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
v. Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
vi. Rendang dari Sumetera Barat oleh Oknum WN Malaysia
vii. Sambal Bajak dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Belanda
viii. Sambal Petai dari Riau oleh Oknum WN Belanda
ix. Sambal Nanas dari Riau oleh Oknum WN Belanda
x. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
xi. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
xii. Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
xiii. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
xiv. Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
xv. Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
xvi. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
xvii. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
xviii. Kursi Taman Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Perancis
xix. Pigura Dengan Ornamen Ukir Khas Jepara dari Jawa Tengah oleh Oknum WN Inggris
xx. Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
xxi. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd
xxii. Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
xxiii. Kopi Gayo dari Aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) Belanda.
xxiv. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan Jepang.
xxv. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia.



5 .TUJUH UNSUR BUDAYA


Tujuh Unsur Budaya Thai

1.     Sistem Kesenian

Sastra di Thailand sudah berkembang pada abad ke-13 dimana penulisan-penulisan tersebut bergaya serperti puisi dan biasanya berhubungan dengan Agama dan Kerajaan, misalnya Maha Cham Kham Luang. Hal ini disebabkan karena Penulisan sastra-sastra sangat dihargai pada Agama Buddha.
Di bidang melukis, objek-objek yang dilukiskan untuk masyarakat Thai adalah objek-objek Buddha, seperti patung buddha, candi, istana, suasana di neraka dan surga, serta kejadian-kejadian yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Seni melukis ini telah berkembang sejak zaman Sukhotai (1249-1438 AD).  
Selain itu, juga banyak ditemukan alat-alat instrumen-instrumen musik di Thailand yang digunakan untuk musik tradisional dan calassical di  Thailand. Alat-alat ini digunakan oleh mayoritas masyarakat Thai dan juga etnik-etnik minoritas. Di sistem organologi, instumen-instrumen musik tradisional Thai dikenal menjadi empat kategori berdasarkan cara bermainnya, yakni meniup (instrumen angin) contohnya khlui (seruling yang terbuat dari bambu), memetik (memetik senar instrumen) contohnya adalah saw duang (instrumen dengan dua senar dan digunakan untuk musik klasik), menarik (menarik senar alat instrumen contohnya adalah grajaphi, dan memukul atau menggetarkan (memukul alat instrumen) contohnya adalah angklung yang dibunyikan dengan digetarkan.
Tarian Thai, seperti banyak negara-negara lainnya di Asia, dibagikan menjadi dua kategori utama, yaitu high art (tarian klasik) dan disticnction (tarian foklore). Salah satu tarian Thai adalah Lakhon dan Khon.
Kesenian dalam berbagai bidang yang dimiliki oleh masyarakat Thai ini memiliki banyak kemiripan-kemiripan yang hampir sama dengan kesenian di negara-negara Asia Tenggara lainnya, terutama negara-negara tetangga Thailand.
Selain itu, Budaya Amerika sangat mempengaruhi budaya Thai dalam bidang seni akting. Pada mulanya, banyak pemuda-pemuda Thai mencari pendidikan di Amerika dalam bidang seni akting. Hal ini menyebabkan banyak artis Thai yang menggunakan ide-ide atau gaya budaya Amerika dalam bidang akting. Pada masa Sukhotai dan Ayyuthaya, orang Thai menggunakan konsep-konsep dari Khmer dan India dalam hal design.

Pada zaman modern ini, bidang Theatre masyarakat Thai telah berkembang dengan pesat. Salah satu bidang seni theatre yang terkenal di Thailand alalah Khon, yang  bersumber dari Indian Ramayana. Unsur-unsur kesenian budaya thai seperti drama, buku/literature, perfilman, dan bidang seni-seni lainnya saat ini tidak sekedar hanya terbatas pada lingkungan Kerajaan saja, tetapi saat ini telah bisa dinikmati oleh masyarakat luas dan orang-orang asing. Orang Thai menerima westernisasi dalam semua sektor, termasuk dalam bidang seni. Hal ini bisa dilihat dalam teknik perfilman, costum design, dll.

2.     Sistem Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh mayoritas masyarakat Thai adalah bahasa thai. Hampir seluruh penduduk Thailand menguasai bahasa thai. Sebagaian kata-kata Thai banyak yang meminjam dari bahasa Khmer, Pali (Bahasa yang digunakan oleh kaum Buddha Theravada, atau Sangkrit (bahasa yang digunakan orang Hindu, terutatama di India.

Alpabet bahasa Thai pertama kali diperkenalkan oleh Raja Ramakamhaeng pada masa Sukhotai pada 1283. Bahasa Thai dibaca ke arah horizontal dari kiri ke kanan. Bahasa Thai ini terdiri dari 76 huruf, yakni 44 konsonan dan 32 vowel. Bahasa ini juga mempunya intonasi dalam setiap kata. Intonasi di dalam Bahasa Thai di bagi menjadi lima, yaitu rendah (ee/low), tinggi (to/high), menurun (catawa/falling), mentinggi (tri/raising), dan datar (samak). Suatu kata yang memiliki intonasi yang berbeda akan memiliki makna yang berbeda pula.

Selain itu, Bahasa Thai digunakan menjadi dua yaitu Bahasa Thai biasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat luas dan Bahasa Thai untuk Kerajaan (Royal Language) atau dikenal dengan Rachasap yaitu dengan kata-kata yang lebih sopan dan memiliki tingkatan yang lebih tingi. Tidak semua orang Thai menguasai bahsa ini dan biasanya hanya sekedar keluarga dan anggota kerajaan. Rachasap ini biasanya digunakan untuk acara-acara Kerajaan yang formal, misalnya dalam suatu pidato.

Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional mulia berkembang di masyarakat Thai pada saat Raja Mongkhut (Rama IV) berkuasa. Bahasa Inggris dikiranya sangat diperlukan oleh Raja Rama V, sampai bahkan dia mendatangkan guru yang bernama Anna dari Inggris. Akan tetapi saat ini, sebagaian masyarakat Thai cenderung tidak familiar dengan bahasa Inggris.

Hanya minoritas orang Thai yaitu yang memiliki etnik Thai dan Melayu mengusai bahasa melayu.

3.     Sistem Kepercayaan

Berdasarkan sensus yang dilakukan pada 2000, 95% dari orang Thai memiliki kepercayaan Buddha Theravada. Kepercayaan Buddha Theravada yang diambil dan diserap dari Sri Langka menggunakan bahasa Pali sebagai bahasa keagamaan. Keluarga Kerajaan juga memilki kepercayaan Buddha Theravada dan melihatnya sebagai suatu hal yang suci. Bahkan, biksu memiliki tingkatan status yang lebih tinggi daripada Raja Thailand dalam kehidupan sosial. Seseorang laki-laki yang beragama Buddha Theravada diwajibkan untuk menjadi seorang biksu pada usia sebelum bekerja. Akan tetapi, akibat dampak globalisasi, nilai-nilai budaya yang semakin luntur menyebabkan semakin sedikitnya ditemukan remaja-remaja Thai yang menjadi seorang biksu.    Masyarakat Thai cenderung mendapatkan pendidikan agama Buddha di candi-candi. Biasanya kegiatan menyembah wat-wat dilakukan oleh masyarakat Thai dengan menyembah patung biksu dan memberikan sajian-sajian untuk mendapatkan keberuntungan dan dikabulkan permohonannya.

Selain itu, sisanya (5%) merupakan orang Thai yang memiliki kepercayaan Hinduism, Christianity, Taoism, animism, dan Islam. Daerah Pattani, Yala, Narathiwat dan bagaian dari Songkhla didominasi oleh penduduk Muslim, karena terdiri dari etnik Thai dan Malay. Pemerintahan Thai sering kali memandang Thai-Muslim sebagai teroris dan seperatis. Sedangkan Thai-Muslim yang mengalami kecemburuan ekonomi  biasanya tidak menyukai pemerintah pusat yang korupsi dan tidak bersikap adil. Hal ini menyebabakan sering terjadinya konflik antara dua pihak.

Terdapat taboos pula yang dipercayai oleh masyarakat Thai yaitu memeggang kepala orang yang lebih tua itu dan menunjuk seseorang dengan menggunakan kaki merupakan suatu hal yang melecehkan. Masyarakat Thai menganggap bahwa kepala merupakan bagian tubuh yang paling suci dan kaki sebagai bagian tubuh yang paling kotor, sehingga menginjak makanan dan melangkahi seseorang tidak diperkenankan

4.     Sistem Ilmu Pengetahuan

Pada masa tradisional(1220–1868), masyarakat thai mendapatkan ilmu pengetahuan di candi-candi dan ilmu yang diterima hanya sekedar ilmu agama dan sosial. Akan tetapi, pendidikan baru pertama kali disadarkan perlu pada saat Raja Rama IV berkuasa. Dia mendatangkan guru dari Inggris yang bernama Anna. Kedatangannya ini terutama untuk belajar Bahasa Inggris yang dikiranya sangat diperlukan dan sangat penting oleh Raja Rama IV. Kemudian berkembang dan timbulah lembaga-lembaga pendidikan di Thailand.

Saat ini, anak-anak sudah mendapatkan ilmu pengetahuan dari sekolah-sekolah yang memberikan pelajaran di segala bidang. Akan tetapi, ajaran Agama Buddha jarang bahkan tidak diajarkan di sekolah-sekolah Thailand. Biasanya murid-murid Thailand mendapatkan ajaran-ajaran agama di candi-candi oleh para biksu dan orang tua. Pendidikan di Thailan mulai berkembang dengan baik pada tahun 1997 (setelah terjadi kudeta), dimana pemerintah berprihatin untuk meningkatkan kemampuan generasi-generasi muda Thai untuk mampu bersaing pada arena globalisasi.

Thailand merupakan suatu negara yang belum pernah dijajah oleh negara kolonial. Oleh karena itu, Thailand tidak memiliki keuntungan dari pengaruh-pengaruh yang diberikan negara kolonial pada sistem ilmu pengetahuann dan sosial. Masyarakat Thai bisa menikmati pendidikan yang baik di Thailan dengan adanya sarana sekolah dari Playgroup, Kindergarden, Sekolah Dasar (Enam Tingkat), Sekolah Menengah Pertama(Tiga Tingkat), Sekolah Menengah Atas (Tiga Tingkat­), dan berbagai universitas. Pusat pendidikan Thailand ada di Kota Bangkok. Pendidikan di Thailand diselanggarakan oleh Menteri Pendidikan (Ministry of Education). Hukum di Thailand menwajibkan untuk setidaknya mendapatkan pendidikan wajib belajar 12 tahun. Orang Thai sudah memilki kesadaran penuh akan pentingnya pendidikan, baik di perkotaan maupun di pedesaan.




5.     Sistem Ekonomi

Sebagai negara Agraris, masyarakat Thai masih bermata pencaharian terbesar sebagai petani yang bertani dan berkebun yakni sebesar 49%. Pertanian dan perkebunan dilakukan terutama di Utara dan Selatan Thailand.  Selain itu, 39% persen dari masyarakat Thai bekerja dalam bidang service atau jasa. Bidang jasa ini terutama merupakan bidang pariwisata. Adapun 13% dari masyarakat Thai yang bermata pencaharian dalam bidang industri dan sisanya merupakan pekerja-pekerja dalam bidang lainnya. Pada tahun 2006, jumlah tenaga kerja Thailand adalah sebanyak 36.41 juta penduduk dan hanya 1.144.688 penduduk Thailand menganggur. Selain itu, jumlah pendapatan rata-rata orang Thai adalah sebanyak 9100$ per tahun (capital per income). Partner utama masyarakat Thai (Thailand) dalam ekonomi adalah dengan negara Jepang, Cina, Malaysia, dan Cina.


6.     Sistem Sosial

Struktur sosial masyarakat Thai berbentuk patembayan karena sudah cenderung menuju modernisasi. Selain itu, Raja dan keluarga Raja merupakan orang-orang yang sangat digemari dan dihormati oleh masyarakat Thai atas jasa-jasa keluarga raja yang telah diberikan rakyat. Raja di Thailand dipilih berdasarkan keturunannya (The Cakri Kings), yakni dari His Majesty King Buddha Yod Fa Chulalok the Great (King Rama I) sampai sekarang His Majesty King Bhumibol Adulyadej (King Rama IX). Walaupun begitu, Biksu dianggap orang yang  paling suci dan memiliki status tertinggi di kalangan masyarakat Thai, bahkan melebihi kedudukan suatu raja dan keluarga raja.  
Orang Thai memiliki nasionalisme yang kuat terhadap negaranaya. Orang Thai memiliki peradaban dimana orang Thai yang muda sangat menghormati dan menghargai orang yang lebih tua. Saat ini (masa modern), diskriminasi gender antara kaum laki-laki dan perempuan sudah dihapuskan dalam sistem sosial Thai.  

7.     Sistem Teknologi

Kehidupan masyarakat Thai terutatama di Kota Bangkok tidak pernah lepas dari teknologi yang terus berkembang. Masyarakat Thai telah menerima teknologi dalam kehidupan mereka dan bahkan mengembangkan dan menciptakan teknologi yang lebih maju.

     berdasarkan survey  mengenai teknologi dan kominikasi yang dilakukan, dari 832,043 orang yang digunakan sebagai sampel di seluruh Kingdom Thailand, 20,5% (170,744) orang menggunakan dan memakai komputer dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam survey internet, dikatakan bahwa dari 831,559 unit komputer sebagai sampel di seluruh Thailand, 47,2% (7392,632) unit komputer tersebut telah menggunakan fasilitas internet. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan National Statistic Office, diungkapkan bahwa rumah sakit merupakan tempat yang paling sering ditemukan komputer, yakni rata-rata sekitar 64 komputer setiap rumah sakit.  Internet paling banyak ditemukan di perusahaan-perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang travel agencies.

6 .WUJUD KEBUDAYAAN


WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA
Kebudayaan berasal dari kata Sangsekerta “budhayah” , yaitu bentu jamak dari “budhi” yang berarti akal.  Sedangkan budaya merupakan perkembangan majmuk dari kata “budi daya” yang berarti daya dari budi. Jadi perbedaan dari kedua kata tersebut adalah budaya merupakan daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Sedangkan kebudayaan berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Namun dalam kajian ilmu antropologi budaya istilah budaya dan kebudayaan mempunyai arti yang sama.
     Menurut dimensi wujudnya budaya mempunyai tiga wujud, yaitu :

1 . wujud ide ,gagasan ,nilai.nilai ,norma dan peraturan (system budaya )

2 . wujud aktivitas berpola manusia dalam masyarakat (system sosial)

3. wujud benda.banda hasil karya manusia (kebudayaan )


Ketiga wujud itu bila dirinci secara khusus ke dalam unsur-unsurnya, maka   kebudayaan itu terdiri dari  tujuh unsur :
 1.sistem religi dan upacara ke agamaan
 2 .sistem dan organisasi kemasyarkatan
 3 .sistem reknologi
 4 .sistem pengetahuan
 5 .sistem mata pencaharian
 6 . Bahasa
 7 . kesenian .
Unsur-unsur Inilah yang berikutnya akan menjadi obyek kajian ilmu budaya.
secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan, yaitu hakikat hidup manusia, hakekat karya manusia,hakekat waktu manusia,hakekat  alam manusia dan hakekat hubungan manusia. Dengan mempelajari dan memahami ilmu budaya diharapkan manusia bisa memmahami lima hakekat  tersebut dan bisa menanamkan dalam kehidupannya.

7.ORIENTASI KEBUDAYAAN
hipotesis utama menunjukkan bahwa ada kontribusi dari orientasi nilai budaya individualisme dan kolektivisme, helping selfefficacy,dan respon emosional empathy concern dan personal distress terhadap kecenderungan menolong. Namun, jika dilihat sendiri-sendiri hanya helping self-efficacy saja yang berkontribusi terhadap kecenderungan menolong.Ditemukan pula hubungan yang signifikan antara orientasi nilai budaya kolektivisme, helping self-efficacy, dan respon emosional empathy concern dengan kecenderungan menolong.

8. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain, system politik dan kekuasaan, persebaran penduduk, system status, hubungan-hubungan di dalam keluarga.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Metode Dialektika
Hegel dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika sebagai metode berfilsafat. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan lalu didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran)dan sintesis (kesatuan kontradiksi). Pengiyaan harus berupa konsep pengertian yang empris indrawi. Pengertian yang terkandung di dalamnya berasal dari kata-kata sehari-hari, spontan, bukan reflektif, sehingga terkesan abstrak, umum, statis, dan konseptual. Pengertian tersebut diterangkan secara radikal agar dalam proses pemikirannya kehilangan ketegasan dan mencair. Pengingkaran adalah konsep pengertian pertama (pengiyaan) dilawanartikan, sehingga muncul konsep pengertian kedua yang kosong, formal, tak tentu, dan tak terbatas. Menurut Hegel, dalam konsep kedua sesungguhnya tersimpan pengertian dari konsep yang pertama. Konsep pemikiran kedua ini juga diterangkan secara radikal agar kehilangan ketegasan dan mencair. Kontradiksi merupakan motor dialektika (jalan menuju kebenaran) maka kontradiksi harus mampu membuat konsep yang bertahan dan saling mengevaluasi. Kesatuan kontradiksi menjadi alat untuk melengkapi dua konsep pengertian yang saling berlawanan agar tercipta konsep baru yang lebih ideal.
3 Tahap Proses Dalam Dialektis
Proses dialektika terdiri dari tiga tahap
      (1) the thesis (any phenomenon at any stage of its development); (1) tesis (ada fenomena pada setiap tahap perkembangannya);
      (2) the antithesis (its logical opposite or pragmatic contradiction); (2) kebalikan (berlawanan logis atau kontradiksi pragmatis);
      (3) the synthesis (the new phenomenon which has emerged from the preceding period of disorganization). (3) sintesis (fenomena baru yang telah muncul dari periode sebelumnya yang disorganisasi).